View source for Harga Sayur Mayur di Kota Salatiga Naik 100 Persen Pasca PPKM Darurat

[http://www.ccwin.cn/space-uid-5676383.html berita perdagangan internasional hari ini] - Pasca pemberlakuan PPKM Darurat memicu kenaikan harga sayur mayur di pasar tradisional Kota Salatiga kenaikan mencapai 100 persen.<br /><br />Dari keterangan beberapa pedagang sayur di Pasar Pagi Kota Salatiga, sayur mayur dari petani Kopeng dan Ngablak mengalami kenaikan hampir dua kali lipat.&nbsp;<br /><br />Harga tomat sekarang tembus Rp8 ribu per [http://www.ebaybbs.com/space-uid-236901.html berita perdagangan internasional hari ini] dan sawi-sawian semuanya hampir seratus persen kenaikannya.<br /><br />Sedangkan harga aneka cabai mengalami kenaikan berkisar 10 hingga 15 persen. Untuk cabai keriting merah saat ini Rp16 ribu per kilogram yang sebelumnya antara Rp8 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram.<br /><br />Sedangkan cabai rawit merah&nbsp;atau cabai setan satu kilogramnya mencapai Rp50 ribu yang sebelum PPKM Darurat dan pemberlakukan libur secara bergilir di pasar tradisional di Salatiga, berkisar Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.&nbsp;<br /><br />"Cabai rawit hijau sekarang Rp25 ribu per kilo," kata Ngatmi.<br /><br />Baca Juga: Lima Alasan Mengapa Berkebun di Rumah Penting untuk Dilakukan Perjuangan Pedagang Sayur dan Jamu di Lebak Biayai Anak Hingga Lulus S1<br /><br />Sementara, sejumlah pedagang lain di Pasar Blauran Salatiga menuturkan kenaikan ini disebabkan barang dari petani sedikit lantaran susah masuk ke Kota&nbsp;Salatiga.<br /><br />"Adanya PPKM Darurat ini memicu kenaikan semuanya," kata Agus seorang pedagang di Pasar Blauran, Rabu (7/7).<br /><br />Diakui Agus, adanya kenaikan ini, para pedagang mengandalkan pelanggan. Sedangkan pembelian eceran cukup banyak mengeluhkan hal tersebut.<br /><br />"Harga naik, tapi kita butuh mau bagaimana lagi, ya tetap kita beli," ucap Asnimar, seorang ibu rumah tangga warga Tingkir, Salatiga.<br /><br />Video terkait:<br /><br /><br /><br />